Monday, December 14, 2009
Dalam waktu dekat, petani dapat mengakses informasi tentang pertanian lewat hand phone (HP). Hal ini ditegaskan Direktur E-Business Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo RI), Sri Cahaya Khoironi saat memberikan materi dalam seminar nasional Kebijakan dan Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Peningkatan Daya Saing Agribisnis, di Seameo-Biotrop (6-7/8).
Sekarang dengan berkembangnya Technology Information (IT) para peminat dan peneliti mulai berpikir dalam meningkatkan daya saing pertanian dengan aplikasi IT untuk diseminasi teknologi untuk membantu pengambilan keputusan di instansi pemerintah.
Sementara Sekjen Deptan Hasanuddin Ibrahim menyambut baik langkah tersebut. Menurutnya, Deptan siap bekerjasama dengan Depkominfo dalam menyiapkan informasi pertanian. "Bila kerjasama ini berjalan lancar, informasi seputar pertanian dapat disebarluaskan kepada publik," ujar Hasanuddin seraya menambahkan, informasi pertanian sangat penting untuk meningkatkan daya saing agribisnis di Indonesia.
”Penyebaran informasi untuk petani dengan menggunakan HP atau SMS masih dalam taraf penelitian dan masih dalam bentuk rancangan. Intinya bertujuan untuk membantu petani dalam menentukan harga produknya, jangan sampai ditipu oleh tengkulak karena tidak tahu harga di pasaran.” ujar Dr. Ir. Setyo Pertiwi, Ketua Panitia Seminar yang juga staf pengajar di Departemen Teknik Pertanian.
Menurutnya, seminar yang digelar oleh Himpunan Informatika Pertanian Indonesia (HIPI), IPB dan Deptan dengan dukungan dari Depkominfo ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian supaya hasil tersebut dapat diaplikasikan. Dan menjadi forum untuk pertukaran informasi tentang perkembangan pemanfaatan teknologi informasi di bidang pertanian di Indonesia, serta mendiskusikan arah pengembangan lebih lanjut untuk mencapai kekokohan, produktivitas dan kelangsungan sektor pertanian Indonesia, dan ujungnya ketahanan dan keamanan pangan di Indonesia.
HIPI yang saat ini diketuai oleh Prof. Dr.Ir. Kudang Boro Seminar merupakan wadah berhimpunnya para akademisi, peneliti, praktisi dan peminat bidang pertanian yang sekaligus memiliki minat dan perhatian pada teknlogi informasi dan komunikasi untuk bidang pertanian (informatika pertanian), untuk secara bersama meningkatkan kompetensi dan kemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi pengembangan bidang pertanian dalam arti luas di Indonesia.
Dalam salah satu rangkaian acaranya, seminar ini juga mensosialisasikan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dalam sosialisasi tersebut terungkap bahwa pengguna IT saat ini sebanyak 1,6 milyar di seluruh dunia, untuk Indonesia sendiri sudah mencapai 30 juta user aktif dan diyakini akan naik menjadi 40 juta user aktif tahun depan.
”Indonesia merupakan satu-satunya negara yang belum mempunyai payung hukum untuk melindungi pengguna IT. Sehingga UU ITE menjadi penting dalam mencegah terjadinya cyber crime,” ujar Joko dari Depkominfo.
Koleksi artikel
http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php?mod=detilBerita&idMenuKiri=334&idBerita=127
Label: Agriculture
0 komentar:
Post a Comment